Kemuliaan Bulan Rabi'ul Awal

Kemulian Bulan Rabi'ul AwalAwal

  Kita  tahu bahwa setiap Allah menciptakan sesuatu, tentu di dalamnya terdapat hal yang luar biasa. Toh sekalipun secara fisik misalnya, ia terlihat cacat. Begitu pula dengan diciptakannya hari-hari atau bulan-bulan dalam Islam, bahwa di dalam setiap jenis waktu ini pasti terdapat hal luar biasa yang terjadi; baik itu peristiwa menyenangkan maupun yang memilukan. Kita mulai pada hari Ahad atau Minggu, bahwa ia diyakini sebagai hari suci umat  Nasrani untuk  melakukan  peribadatan mereka. Kemudian hari Senin, yang  merupakan  representasi dari lahirnya seorang makhluk mulai, Muhammad Saw. Oleh karena itu, setiap Senin, masyarakat muslim disunnahkan untuk berpuasa. Hari Rabu, diyakini sebagai hari keberuntungan atau kesuksesan. Pasalnya pada hari ini, terdapat peristiwa bertemunya Adam dengan hawa seteleh sekian lama berpisah. Oleh sebab itu, dalam tradisi belajar-mengajar --- sebagaimana yang disebutkan oleh al-Zarnujy dalam kitabnya Ta'lim al-Muta'alim---- sangat dianjurkan untuk memulai pengajian
atau belajar pada hari Rabu ini. Sebagai bentuk tafa'ulan dan harapan semoga memperoleh kesuksesan seperti halnya yang dialami dalam kejadian Adam dan hawa.

Seperti hari Senin, hari Kamis juga menjadi icon waktu mingguan yang disakralkan. Hal ini karena pada hari tersebut, setiap amal dihitung dan evaluasi. Sehingga Nabi Muhammad sendiri kemudian melakukan puasa sunah kamis--- dengan harapan semoga tatkala amalnya dievaluasi, maka saat itu beliau tengah berpuasa. Lebih sakral lagi hati Jumat. Ya, karena hari ke-6 ini dinobatkan sebagai saydiul ayyam (pemuka setiap hari). Mengapa? Karena di dalamnya terdapat Fadhilah (keutamaan-ketumaan) yang tidak dimiliki oleh hari lainnya. Siapa saja yang beramal di hari Jumat', membaca Yasin - Tahlil misalnya, tentu pahala dan keutamaannya lebih unggul dibanding membaca di hari lain. Tidak hanya itu, pada hari ini pula, konon kiamat akan datang. Seperti sabda Nabi: "kiamat tidak akan terjadi, kecuali pada hari Jumat" (HR. Muslim).
Dan terakhir hari Sabtu. Pada hari ini, kita dihadapkan satu peristiwa zaman dulu yang dialami oleh kaum Yahudi atau Bani Israil dimana mereka diminta untuk beribadah di hari tersebut, tetapi mereka justru engggan dan malah pergi ke laut untuk mencari ikan. Maka saat itu pula, mereka akhirnya dikutuk menjadi kera. Oleh sebab itulah, hari Sabtu diyakini sebagai hari sakral bagi umat Yahudi yang harus dipatuhi segala perintahnya. Demikianlah keutamaan hari-hari dalam seminggu.
Adapun dalam bulan-bulan Islam, dapat kita telusuri sebagai berikut; 1) bulan Muharam disebut mulai karena di dalamnya terdapat peristiwa menangnya Musa atas Fir'aun yakni tepat pada tanggal 10 Muharam; 2). Bulan Shafar karena pada bulan ini, tepatnya pada hari Rabu terakhir ada kejadian menakjubkan yakni diturunkannya 70 ribu jenis penyakit ke bumi. Oleh karena itu, pada bulan ini, sebagian masyarakat ada yang melakukan shalat Rebo Wekasan sebagai bentuk tolak bala atas penyakit tersebut; 3). Bulan Rajab mulia karena ada peristiwa Isra mi'raj Nabi Muhammad; 4). Bulan Sya'an mulia karena bulan diangkatnya seluruh amal manusia; 5). Bulan Ramadhan mulai karena pada bulan itu, al-Qur'an diturunkan dan diwajibkannya puasa Ramadhan;  6). Bulan Syawal mulai karena sebagai bulan kemenangan dan bulan ampunan; 7). Bulan Dzulhijjah mulia karena terdapat rukun Islam yang paling agung, yakni dilaksanakannya Manasik Haji. Jika demikian, lalu kemuliaan apa yang dimiliki oleh bulan Rabiul awal?. Baiklah, jawabannya sudah jelas yakni karena di dalamnya terdapat peristiwa lahirnya seorang makhluk paling mulia, Muhammad.
    Kemuliaan tersebut juga terdapat pada beberapa hal; pertama, sebelum kelahiran Nabi, penyerangan Raja Abraham ke kota Mekah digagalkan oleh burung Ababil; kedua, api sesembahan Majusi tiba-tiba padam seketika padahal sudah 1000 tahun lamanya tak pernah padam; ketiga, tanah menjadi subuh, kurma berbuah; keempat, para malaikat berjejer di depan rumah Aminah, kelima, Aminah bertemu dengan para nabi; Adam, Nuh, Idris, Ibrahim, Isa, Musa yang semuanya itu menyampaikan kabar gembira atas akan lahirnya seorang pemimpin seluruh alam yang dinamai Muhammad. YaYang jelas, kemulian bulan ini, terdapat pada peristiwa lahirnya beliau dan segala hal yang mengiringinya sajak kecil hingga beliau wafat. Barangkali tidak berlebihan jika satu perkataan yang mengatakan: "seandainya kalau bukan karena mu, (Muhammad), sungguh alam raya ini tiada", sebagai bentuk apresiasi dari mulianya peristiwa itu dan tentu kemulian bulan ini. []

Comments